Diagnosis dan
Intervensi Penyimpangan Perkembangan
Immature
“Selalu Datang
Terlambat”
J
|
ika
kita membicarakan tentang disiplin waktu, maka akan erat kaitannya dengan
kebiasaan orang-orang Indonesia untuk datang terlambat dalam menghadiri sebuah
pertemuan ataupun ketika hadir di dalam suatu kelas (bagi siswa atau
mahasiswa). Walaupun tidak semua orang Indonesia yang memiliki disiplin waktu
yang kurang. Ada pula orang-orang luar negeri yang memiliki kebiasaan seperti
ini. Orang yang biasanya sering datang terlambat, seringkali diasumsikan
sebagai orang yang sembarangan, egois, atau tidak disiplin. Namun, kebiasaan
datang tidak tepat waktu ini juga dapat dijelaskan dari faktor psikologis.
Seperti yang dituliskan dalam sebuah artikel online, seorang penulis buku Never
be Late Again, yang juga Konsultan Manajemen Diana DeLonzor mengemukakan
bahwa orang yang selalu datang terlambat cenderung selalu menunda-nunda dan
mempunyai masalah kontrol diri. Masalah kontrol diri tersebut menyangkut
kecenderungan dalam kecanduan alkohol, memiliki masalah makan berlebihan,
maupun belanja secara impulsif. Selain itu, mereka juga menunjukkan kesenangan
mencari sensasi, dan gejala-gejala ADD (Attention
Deficit Disorder) seperti sulit untuk fokus dan menaruh perhatian pada
suatu hal.
Dalam penelitiannya terhadap orang-orang
yang memiliki kebiasaan datang tidak tepat waktu di negara Amerika, DeLonzor menemukan pola yang
jelas yang dialam oleh-orang-orang tersebut. Ia menyatakan bahwa terdapat tujuh
tipe orang yang selalu datang terlambat, yaitu :
1. The deadliner,
yaitu orang yang biasa menunda apa yang harus dilakukan hingga menit terakhir
dan setelah itu terburu-buru menyelesaikannya. Orang ini biasanya mengatakan
bahwa ia akan bekerja secara optimal bila berada di bawah tekanan. Hal tersebut
dapat menyebabkan kesulitan dalam memotivasi diri, kecuali ada krisis yang
mendesaknya untuk bertindak. Bagi orang tipe ini, bergegas memberinya cara
untuk melepaskan kebosanan.
2. The Producer,
yaitu orang yang menuntaskan pekerjaan secepat mungkin. Orang tipe ini akan
merasa puas bila mendapati dirinya berhasil menyelesaikan seluruh dafta yang
harus dikerjakannya dan secara konsisten akan mempertimbangkan waktu yang
diperlukan untuk dapat menyelesaikan semua tugas-tugasnya. Orang tersebut juga
tidak suka membuang-buang waktu, dan menjadwalkan diri dalam setiap menitnya
untuk mereka manfaatkan. Namun, hal tersebut justru akan memerlukan waktu yang
lama untuk memastikan semua hal telah selesai.
3. The absent-minded professor,
yaitu orang yang mudah sekali terlaihkan perhatiannya. Mereka seringkali tidak
ingat waktu, atau sering lupa dengan janji yang dibuatnya.
4. The rationalizer,
orang dengn tipe ini tidak pernah mengakui keterlambatannya. Tipe ini sangat
umum dimiliki oleh orang-orang yang suka terlambat.
5. The indulger,
yaitu orang yang secara umum kurang memiliki kontrol diri.
6. The evander,
yaitu orang yang mencoba mengontrol kegelisahannya atau keyakinan diri yang
rendah dengan cara datang terlambat.
Reason
Why?
Ada
beberapa faktor yang mendorong timbulnya kebiasaan selalu datang terlambat.
Faktor utama ialah orang yang suka menunda. Seperti yang terlah dikemukakan
oleh DeLonzor, orang yang selalu datang terlambat, umumnya suka menunda-nunda
dan kurang memiliki kontrol diri. Kedua, kurang persiapan atau terlalu lama
bersiap-siap. Ketika orang harus mempersiapkan diri untuk menghadiri suatu
pertemuan ataupun hadir dalam sebuah kelas (bagi siswa ataupun mahasiswa), ada
banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari mandi hingga barang-barang yang
diperlukan. Hal ini perlu estimasi waktu yang dibutuhkan sehingga tidak perlu
datang terlambat. Faktor ketiga ialah menyepelekan waktu perjalanan. Penghambat
perjalanan yang tidak terduga mungkin saja terjadi ketika kita harus menghadiri
pertemuan, sekolah ataupun kuliah. Bisa saja kita mencegah untuk datang
terlambat, dan waktu yang lebih tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan mood ataupun lain-lainnya. Faktor
berikutnya ialah tidur terlalu larut. Seringkali hal lain yang lebih menarik
perhatian kita di malam hari, seperti menonton bola, mengobrol dengan teman,
dan lain sebagainya membuat kita terjaga lebih lama di malam hari. Alhasil,
kita sulit untuk bangun pagi dan datang terlambat ke kantor, sekolah ataupun
kampus.
How
To Prevent?
Ungkapan yang biasanya didengungkan di
sekitar kita, khususnya ketika kita sakit ialah “lebih baik mencegah daripada
mengobati”. Hal itu juga berlaku bagi perilaku untuk datang terlambat.
Kebiasaany untuk datang tepat waktu harus dibiasakan seja dini, sehingga ketika
sudah dewasa, orang dapat menghargai waktu dan efektif serta efisien dalam
bekerja. Tindakan yang dapat dilakukan sebagai usaha awal untuk mencegah datang
terlambat ialah :
1. Jangan
tidur terlalu larut malam, dan pastikan juga untuk tidur tujuh sampai delapan
jam setiap malamnya. Sehingga untuk memulai akticitas di hari berikutnya pun
tubuh kita akan lebih segar dan sehat.
2. Bila
kita harus pergi di pagi hari, maka lakukanlah persiapan di malam harinya,
sehingga saat pagi hari, kita tidak memerlukan waktu yang banyak untuk
persiapan. Hal ini juga berlaku bila pertemuan ataupun kelas dilakukan pada
saat siang hari, sore ataupun malam.
What
to do?
Tindak
lanjut dari perilaku datang terlambat ini dapat dilakukan dengan cara :
ü Membuat
list-to-do alias daftar hal-hal yang
harus dilakukan, dan membuat atau mengestimasi waktu yang dibutuhkan, sehingga
mampu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, menyelesaikannya dan
menghindari waktu yang terbuang (karena datang terlambat).
ü Bagi
orang tua ataupun orang lain yang bersangkutan dengan orang yang suka datang
terlambat, berikan reward ketika orang tersebut datang tepat waktu atau justru
sebelum pertemuan dimulai. Reward dapat berupa pujian atau barang (bila yang
melakukan hal tersebut adalah anak-anak).
ü Berikan
konsekuensi atau punishment ketika orang tersbut masih suka datang terlambat,
sebagai efek jera.
ü Kurangi
kebiasaan menunda. Apabila ketika kita harus melakukan suatu tugas, dan diri
kita sangat ingin menunda tugas tersebut, pada saat itu juga segeralah melakukan dan
menyelesaikan tugas tersebut sebagai respon untuk menolak dan mengubah
kebiasaan menunda.
ü Biasakan
untuk menggerak-gerakan badan atau stretching, supaya tubuh kita tidak lemas.
Karena ketika tubuh kita lemas atau lemah dapat menimbulkan kemalasan.
Hal-hal yang telah dipaparkan di atas
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah kebiasaan suka
datang terlambat. Namun yang paling penting untuk mengubah kebiasaan ialah
kesediaan dan komitmen yang kuat untuk berubah.